Home » Ingin Rutin Menulis Tulisan Organik, Apa Yang Harus Dilakukan ?
Ingin Rutin Menulis Tulisan Organik, Apa Yang Harus Dilakukan ?

Kapan terakhir kali kamu menulis organik ? Iya, aku nanya kamu. Kamu jangan tanya Mbah Gugel. Karena kalau kamu nanya soal ‘tulisan organik’, Mbah Gugel bakal memberikan jawaban berupa aneka resep hidangan organik. Bahkan, ada juga tong sampah yang terbuat dari bahan organik.
Tulisan organik yang aku maksud ini tulisan tidak berbayar. Bisa berupa curhat murni pengalaman kamu doing something atau review tentang sesuatu yang kudu modal sendiri. Kalau tulisan berbayar kan disebutnya sponsored ads atau sponsored post atau dan lain sebagainya. Tergantung Si Empunya Blog aja enaknya gimana ngasih label.
Di sini aku enggak bakal bahas soal artikel sponsor versus artikel organik. Atau, tentang status yang pernah seliweran di beranda sosmedku semacam “aku lagi nyantai nih, tolong yg punya artikel organik, silakan komen di bawah”. Atau, apalah perdebatan seputar itu. Aku orangnya enggak suka berdebat di dunia maya, sukanya langsung ketemu muka aja sambil tukeran kue Lebaran, yha.
Jadi, aku mau bahas soal “kalau kepingin rutin menulis tulisan organik, trus kudu ngapain ?”. Mungkin, kamu bakal nulis kepslok “NULIS AJA SIK MBAK, PAKE DIBIKIN POSTINGAN SEGALA, ENGGAK USAH RIBET DEH”. Ih, biarin sih, nulis begini juga kan jadi tulisan organik LOL. Kalau menurut kamu, tulisan organik-ku ini unfaedah, tinggal klik close trus pindah ke lain hati eh blog yang lain. Ya enggak ?
Cikal bakalnya aku nulis ini, karena satu bulan sebelum bulan Ramadhan, aku sempet intip-intip 15 tulisanku yang terakhir diupdate. Semuanya berupa sponsored post. Dompetku syenang. Tapi, hatiku mulai tak tenang.
Aku kangen menulis organik *kraisambilngunyahsatay*. Trus, aku inget banyak banget draft tulisan organik yang hanya menjadi draft thok. Entah di kepala atau sudah ditulis judulnya di draft wordpress.
Aku pengin menulis soal pengalaman Mada selama di PAUD, pending.
Aku pengin menulis soal pengalamanku berburu PAUD, still pending.
Terus aja pending sampai Mada tau-tau udah lulus SD. Karena, kemarin pun pas Mada wisuda PAUD, aku agak nyesek karena rencananya pengin nulis soal pengalaman berburu PAUD. Waktu itu tertunda lama, karena memang lagi banyak deadline menulis sponsored post.
Seorang blogger, selain menulis sponsored post, pada setiap postingan berbayar diharapkan ada yang komen. Minimal 10 deh. Karena saat membuat job report, biasanya ada target tertentu dari brand atau Si Pemberi Job. Bisa berupa target komen atau target Page View. Ini PR banget buatku sampai sekarang. Karena, aku jarang blogwalking (kecuali lagi lowong banget) dan jarang nge-share link juga di grup-grup komunitas blogger. Kecuali, ikutan BW List dari suatu WAG Blogger.
Jadi, alasan aku rajin menunda menulis tulisan organik karena 2 hal : kudu menulis sponsored post (supaya bisa beli kuota, jajan mekdi keepci, bayar ini itu etcetera) dan kudu blogwalking ke BW List di suatu WAG. Alasan lainnya, kepending entah karena aku lagi ngerjain orderan transkrip atau lagi super duper rempong.
Padahal menulis tulisan organik itu penting. Alasannya macam-macam. Misalnya, biar pengunjung enggak bete aja tiap nge-klik tulisan kamu isinya tulisan berbau iklan teyus. Ada juga yang bilang, kalau beberapa brand mulai mempertimbangkan blog-blog yang sering menulis organik.
Kapan Sebaiknya Menulis Tulisan Organik ?
Oke, tulisan banyak di draft kepala maupun draft wordpress. Kita skip mencari ide tulisan organik, karena sesungguhnya ide tersebut ada di sekelilingmu. Selanjutnya, enaknya kapan ya waktu menulisnya ?
Bebas sih. Lebih bagus kalau ada jadwalnya. Misalnya, dalam satu minggu kamu menulis 3 sponsored post (reportase event, placement job dan lomba), kasih deh 1 hari buat menulis tulisan organik. Syukur-syukur bisa lebih dari 1 tulisan.
Gimana Sih Biar Konsisten Menulis Organik ?
Dear Embaknya, aku sudah punya jadwal menulis organik dan sponsored post tapi seringnya enggak bisa tepat waktu menulisnya. Atau akunya lagi sok sibuk. Tertanda -Blogger Femeus.Â
You are not alone, Mbak. Ada banyak jalan menuju Roma, ada banyak cara biar kamu konsisten menulis organik. Kira-kira begini caranya :
1. One Day One Post
Dari pengalamanku yang lalu, beberapa komunitas blogger mengadakan One Day One Post (ODOP). Rules-nya adalah setiap hari selama 30 hari kamu kudu posting di blog dengan tema yang sudah ditetapkan. Saat mengikuti program ODOP, otomatis para pesertanya kudu saling blogwalking. Kalau ada 10 peserta yang berkomitmen ngasih komentar kan udah lumayan banget.
Aku pernah ikutan ODOP-nya Blogger Muslimah Indonesia. Setiap hari posting tulisan, sayangnya di hari ke 21 aku berhenti posting karena waktu itu aku harus bolak-balik menemani Mamah ke rumah sakit.
2. Kolaborasi Nulis Dengan Blogger Lain
Cari blogger-blogger yang niche-nya sama atau yang mau menulis soal tema yang sama. Misalnya, Mbak Melati niche blognya keuangan dan blog kamu niche-nya kesehatan. Kan bisa digabungin jadi sebuah tips “Merencanakan Keuangan Yang Sehat”. Setuju ya, gaes 🙂
Dulu aku pernah nih ikutan collab, trus mundur karena kesibukan duniawi. Eh, saat ini aku ikutan Collaborative Blogging di Kumpulan Emak Blogger. Dan, nganu, aku jadi Ketua Kelasnya dari para blogger-blogger nge-heits di kelompokku.
Dik Dilan, ringankan beban Tante, please.
3. Bikin Blog Baru Lagi, Dong
Seluruh draft tulisan yang mandek itu aku cek temanya apa. Mostly, temanya seputar tumbuh kembang Mada, cerita nge-bolang sama Mada and everything about parenting. Benang merahnya sudah jelas : bikin blog yang mengulas soal dunia orangtua dan anak alias parenting.
Aku pernah nih, bikin blog khusus buku. Trus ikutan ODOP demi blog buku-ku hidup. Tapi, failed. Aku nyadar banget jarang baca buku kecuali buku anak. Atau, aku baca buku novel punya adikku, Sarah. Itupun, bacanya tergantung mood. Kan, enggak mungkin banget aku menulis di blog lain atas dasar pengin menulis organik tapi menulisnya terpaksa ? Aku sudah terbiasa menulis dengan cinta (selain pakai kuota yah).
Jadi, aku closed blog buku-ku itu. Mulai 14 Juni 2018, aku bikin blog tentang parenting di http://celotehmada.wordpress.com. Saat ini baru ada 4 tulisan. Tujuan bikin blog baru tersebut, aku pengin mencatatkan segala tumbuh kembang dan perjalanan Mada di blog yang suatu saat bisa dibaca Mada.
Nah, blog ini sebagai blog utama akan tetap menulis sponsored post yang jobnya datang dari berbagai penjuru rezeki, amiiin Ya Allah. Ke depan, di blog ini aku usahakan akan lebih banyak mengulas soal kesehatan. Sesuai niche blog kepengenan aku nih yaitu kesehatan dan gaya hidup. Bahasa enggresnya : health and lifestyle blogger.
Kalau besok atau besoknya lagi, kamu masih nemuin artikel keuangan atau cara melembabkan wajah di blog ini, dimaklumi aja yha. Namanya juga blogger pencari sebakul berlian 🙂
Alhamdulillah blogpost saya masih banyak yang organik kok. Karena saya memang suka berbagi cerita. Kalau sponsored post mah masih bisa dihitung dengan jari deh. Hehehe
pasti tiap abis nulis organik, berasa plong ya mbak apalagi klo informasinya membantu pembaca
Kalau saya sih berusaha selang seling, mba. Misalnya kalau hari ini posting sponsored post, berikutnya posting sharing pengalaman, biar pembaca nggak bosan. (:
Pernah begini dan pernah berasa agak susah masukkin organic post
wahh selamat ya Bu Aya punya blog baru spesial pakai telor karena khusus untuk tumbuh kembang anak alias parenting juga. Semoga blog barunya bermanfaat buat pembaca ya dan saat Mada gedhe nanti.
Selamat juga masih sibuk mencari sebongkah berlian ahahahaha dimaklumi kog, tenang saja. Nah, makasih ya tipsnya. Sudah ikutin yg ke2 tuh kolabs sama teman yang sama atau beda niche. Makasih juga sudah diingatkan supaya tetep dan kudhu nulis organik. Aku juga sedih gimana gitu kalau nulis sponsored post melulu di blog tapi apalah daya. Mereka selalu menghampiri xixi
ending kalimatnya bikin aku plong ya ahahahhaha iyyaaa aku suka baca yg collab food-mu bareng miss nita + mbak ade + mbak nurul sufitri 😉
one day one post udah pernah aku mbak. yg belum nyoba nulis ama blogger lain dan bikin blog baru. hehe boleh kapan2 di coba.
Yeaay, Mak Ayya ada blog baruuuu.. Semoga lancar blog barunya ya mak.. :* Aku juga ada satu blog lagi, blog udah lama tapi udah lama banget juga gak keisi.. Syedih kalo inget.. Semoga bisa nulis lagi di dua blog.. Aamiiinn.. Hihi..
amin bubu dita 😉 hmmm aku penasaran sama blognya bubu yg lain hihi
aku udah pilih2 event, selektif juga pilih2 sponsored post tapi berasa teteup kangen nulis organik hahahaha
jangan iri mbak, berat biar dilan aja *ehh
dinikmatin aja mbak niee yg sekarang ada, soale sponsored post pun kudu banyak target (deadline, komen, dll) hehehe
Bwahahhaa…baca ini kayak ngaca sama diriku sendiri, Mbak. Apa kabar artikel organik. Hahaha.
Ayook nulis organik XD
Aku juga nih harus perbanyak organik post. Berasa femes deh kalau sponsor post semua, hahah…harus konsisten dan progress ide juga semangaaaattt
Ahahahaha femeus banget seussss 😉
Nanti juga ada masanya Mamak Sagara + Gie nulis organik kok
Posting blog untuk ikut lomba itu termasuk sponsored post ya? Kalau posting sebagai kepesertaan ikut lomba blog ada tapi postnya ga dibayar sih.
Lomba termasuk sponsored post juga, karena mengulas produk walaupun ndak dibayar CMIIW
Nah saya baru inget pernah posting untuk lomba. Makasih infonya mbak Aya
dan aku adalah anggota kelompok dari kelompok bu Aya *hormat senjatahhhh gerakkkk*
aku juga lagi malas buat nulis organik pengennya yang dibayar mulu wwkwkwk
ketua kelompok masih menunggu jadwal keluar, sabar ya anggotakuuuu wkwkwkwkkwk
Bahan tulisan saya organik / dari perjalanan buanyaaaak banget sebenarnya. Tapi menumbuhkan mood itu lho ko ya susah banget ya..akibatnya malah jd agak lupa. Duh..duh..duh
beneeeer, kadang menulis pun butuh mood ahahhaha
Ternyata jadi Blogger bisa menghasilkan uang to mbak..
Baru tahu ehehe
Bisa banget Mbak Inna, tergantung juga mau di-uang-in ato gak sih hehehehe
Di-uang-in nih yang susah,,,
Wkwk
Buat aku yang pemula..justru kebanyakan tulisan organik daripada sponsored post…heheh
Salam kenal ya mbak..
Me, been there Mbak Lia … blog-ku bermula dari tulisan organik 🙂 Salam kenal balik
noted nih mbak…….ga enak juga ya kalau tulisan kita semuanya sponsored post
Aku termasuk org yg jarang nulis organik. Karena waktu yg kupunya sdh bnyk terpecah pecah pembagiannya. Klo mau nulis organik ya hrs mau dikurangi waktu utk nulis sponsorpost tp kog sayang ya hahahaha. Gak bener sih spt ini. Krn jadinya blog ku spt etalase toko. Krn itu aku bertekad akan disiplin bikin organic post minimal 1xseminggu.
One day Makdew bakalan bisa menulis organik 😉 Sekarang nikmatin yg ada dulu yesss
Emberrr deh, mulai susah nulis organik. Sekalinya ada waktu malah pengen leyeh-leyeh di kasur.
Trus buka IG, FB, Twitter de el el wkwkwkkwk
Kalau aku nulis organik pas lagi pengen curhat dan gak ada job nulis wkwk.. So so sebenernya kalo mau blog walking sah-sah aja sih milih, tapi gak perlu diumumin macam gitu, diem-diem aja di dunia maya sambil cari-cari sendiri.
Curhat dong Mak 😉
Bu Aya, aku belom sanggup kalo ODOP :D. Tapi lagi banyakin tulisan organik nih, biar blog gak banyak debu wkwk, makasii ya tipsnya, jadi charge biar rajin nulis 😉
Waktu daftar ODOP, aku semangat. Pas nulisnya juga semangat. Tapi, begitu gak posting 3 hari langsung luntur semangatku. Hiks
Aku dari dulu pengen banget bikin one day one post tapi nggak berhasil mulai. Akhirnya tulisan organik berdasarkan pengalamanku yang ada aja mba
Pengalaman kulineran yak Mbak
Tipsnya bikin jleb jleb banget deh… sebenanrnya menulis konten organik tuh gampang ya, cuma kenapa suka malas ya hahahahhahaa
Betuuuul
Semua tips atau langkah nulis organik nya belum pernah aku lakukan Mba.. duh pantes susah banget bikin artikel organik.. memang butuh niat dan konsisten ya Mba.. apakah saya mampu? balik ke niat dan action ya Mba, semangat!
Kudu berguru sama Bu Mimin BDC ini sih, dia bisa ODOP 30 hari wkwkwkkwk
Saya masih belum bisa kalau one day one post mbak, satu postingan aja kadang butuh waktu hingga beberapa hari mbak.
ODOP kudu banyak ide
Alhamdullilah,masih mencintai menulis organik. Kadang banyak ide di kepala lalu lenyap terbentur ini itu
Terbentur schedule di dalam rumah dan di luar rumah ya Mak
Rencana tinggal rencana..Kenyataannya, nulis sponsored post aja keteteran wkwkwk..
Ayook semangat Mak Ela junjunganque
wkwk, sama ni kayak aku, banyak yg jadi draft doang. emang ya kalau emak2 tuh butuh ditriger dari luar biar semangatnya on terus
Ayoook menulis organik Maaaak
Sama bangeeet, kadang kebanyakan yang cuma jadi draft atau cuma ngumpulin fotonya aja. Harus lebih semangat lagi nih.
Ayook ditulis Mbak, share ilmu dunia per-beauty-an 😉
Iya ini kadang ngebangun moodny mba klo nulis organik itu bnyak ide tapi maless nya masih gede bnget yaa mudah2an terpacu maunya ODOP smoga
Menulis organik memang kadang butuh mood juga ya
ODOP itu betul banget bisa “maksa” kita nulis organik, soalnya pernah ngalamin 30 hari nulis organik semua hahaha.
Tapi emang apek sih. Sekali doank ODOP, abis itu msh kapok mpe skrng hahaha.
Skrng sih semaunya mood, wuakakakak 😛
Wkwkwkwk iyya aku inget, itu program ODOP aku ikutan juga dan dirimu tuntas hingga hari terakhir. Mantaaap
Alhamdulillah baiiiiiiik Mak Nurul *ndadakkangen*
Ah, klo Mak Nurul paling jago deh urusan menulis cepat. Kayaknya balance juga antara organik dan sponsored post 😉 Beberapa tulisan organik-mu jadi TOP Post di blog ya Mak
Semangaaat yeay
ya ampun mbak, kok dirimu tau sih apa kegalauan hatiku heuheu makasih tipsnya ya mbak, beneran bikin aku termehek mehek dan jadi sadar, mana janji manisku dulu mau nulis tulisan organik #eaaa
Hahahaha.. sama ibuk Mada karo aku. Menunda tulisan organik. Kalaupun ada tulsian berupa review org ga percaya itu tulisan organik. Habis kebiasaan nulis sponsor post jadi karakter tulisannya kebawa deh.. hiks. Pengennya sih kembali ke dulu. Nulis tanpa beban deadline. Sehari bisa dapat 1 postingan terjadwal setiap pagi. Skrg? Yg dicatatan.. list sponsor poat semua.. duh.. jadi curcol nih.. hahaha